Selasa, 19 Juli 2011

Kau Yang Tak Mungkin Kumiliki lagi

Semenjak kepergian Radit.Kosong terasa hidup ku.Yang ku cinta telah tiada, dia pergi selamanya dan menghadap sang ILAHI.Padahal baru sebentar aku bersamanya,kini ku harus ikhlas melepasnya.
Hanya kembaranya yang kini menemaniku.Berusaha menghiburku,walawpun dia lebih merasa kehilangan dari pada aku.Entah,dia dapat kekuatan dari mana sehingga dia bisa menghibur q disaat dia membutuhkan hiburan untuk sedkit membuang kesedihanya.Dialah Rafi, kembaranya Radit. Melihatnya seperti melihat Radit, karena mereka begitu sama.Biasanya aku lihat mereka ada 2, 2 cowo tampan yg aku sayang,tapi kini.....hanya 1yang bisa aku lihat.

Masih segar rasanya diingatan ku pagi itu handphone ku berdering dan ternyata rafi yang menelponku.

"mas lagi apa? Mas baik2 ajakan?" tanya Rafi kpd q.

"mas lagi tiduran aja sayang.Pagi2 dah nelp mas,si Rifan gak kamu telpon?" bls aq kpd nya.

"Rifan urusan ke2 mas, mas yg utama bagi ku sekarang" jwb Rafi kpd q

knapa Rafi bisa bilang seperti itu kepada ku??Sungguh aq bingung. Bila Rifan mengetahui perbincangan q dg Rafi, bisa2 aq di labrak sama Rifan.

Rafi dg Rifan adalah sepasang kekasih.Aq yang memperknalkan Rifan kpda Rafi. Tanpa q sadari mereka saling berkomunikasi dan akhirnya mereka berpacaran.

Setiap weekend. Tidak sering Rafi mengunjungi q ke Purwokerto. Dia melakukan hal2 yg biasa aq lakukan dg Radit. Seolah2 Rafi ingin menjadi Radit, seperti motoran keliling pedesaan, makan dipinggir jalan, duduk dipinggir rel sambil liat kereta, duduk di alun2 kota, dan tidur bersama.

Harus aq akui, ini memang kebiasaan2 q dg Radit dulu. Tpi, knapa Rafi melakukanya?

"Raf, kmu knapa?"

"knapa apanya mas?"

"dulu kamu panggil aq kakak tapi sekarang kok mas? Juga apa yg kamu ajakin itu sama dengan mendiang kakakmu?"

"kenapa mas? Apa salah? Ini HAM mas, bebas. Aq mau nglakuin apa aja bebas, yg penting tidak melanggar hukum. Aq pengen mas gak merasa kehilangan AA Radit.. Masih ada aq mas"jawab rafi

sambil tiduran dikasur, aq berbicara kepada Rafi, menatap matanya, yg memang sama dengan Radit.

Aq langsung membalikan tubuh q dan membelakangi Rafi, air mata q tak dapat q bendung lagi ketika Rafi tiba2 memeluku dari blakang, pelukan yg sama q rasakan ketika Radit memeluk ku


Disaat dia memeluku malam itu, aq serasa dipeluk oleh radit dari belakang. Ya, Rafi adalah kembaran dari Radit. Tapi mereka tidaklah sama, mereka beda.

Aq membalikan badan q, aq menatap matanya yang ternyata dia sudah berlinang air mata.

"kenapa kamu nangis Raf?" tanya q kepadanya

"seperti inikah rasanya, ketika alm aa cerita kepada q ketika memeluk mas rasanya begitu nyaman? Ya mas memang nyaman. Aq bisa merasakan apa yang aa rasa dulu"

"kenapa kamu lakukan ini Raf?"

"aq sayang sama mas"

tanpa permisi dia langsung mencium q dg lembut.
Aq yang tak kuasa ketika itu, aq peluk dia sambil aq balas ciuman dia, tak dapat aq bendung lagi aq memang melihat Rafi seperti melihat Radit.

"Raf, mas juga sayang kamu"

ketika pagi tiba,, aq tak melihat Rafi disamping q. Kmana dia?
Trnyata dia menuju kamar Radit yg masih utuh dg sprey spyderman'na, dan barang2 yg dia tinggalkan, q lihat Rafi menangis sambil memeluk foto Radit disitu.

"aq tau perasaan mu Raf, blum lama kalian bersama, setelah perselisihan yang kalian alami. Aq mohon ikhlaskan Radit pergi. Radit takan kembali bila ditangisi terus. Masi ada papa, mama, mbak Sandra dan adek Andres. Doakan Radit Raf agar tenang disana. Percayalah Radit sayang kamu"

baru aq lihat Rafi lemah seperti ini, dia tak sekuat ketika berdiri disamping makam Radit.
Ada apa ni? Aq tak tau, apa dia sakit?

Beberapa bulan kmudian,akhirnya rumah om Rivan dijual,barang-barang Radit semuanya ditaruh di Bandung,rumah itu @taman anggrek menjadi kenangan q dengan si kembar ini.

Semenjak itu aq sering dapat kabar dari Andreas, kalu Rafi sering pingsan. Aq bingung, "kok bisa ya?" juga antara Rafi dan Rivan sering brantem. Gara2 masalah sepele.

Aq mencoba menjadi penengah tapi aq pun kena amuk mereka berdua. Waduh....serba salah. Aq pun tak lagi mencampuri urusan mereka lagi.

Sampai aq kembali ke Bekasi lagi. Untuk sekedar refreshing. Ternyata mereka ber 2 udah akur dan aq diajak jalan bareng mereka.
Aneh, bentar2 ngambek bentar2 mesra. Sampai pada malamnya, didepan mata q mereka ber2 asik bersetubuh,, y Tuhan. Tolonglah aq. Aq belum bisa bobo.


Bahagia rasanya melihat Rafi senang, ketika bersama Rifan, q lihat Rafi kembali seperti kemarin yg slalu ceria menghadapi hari2nya setelah kepergian kembaranya berpulang ke sisi ALLAH SWT, walawpun raut muka sedihnya masi tampak terlihat jelas ketika dia terkenang akan kebersamaanya dengan kembaranya "Radit".

Sampai ketika aq diminta Rafi untuk menginap dirumahnya. Aq tak tau, kok aq disuruh tidur dirumah dia. Untungnya aq sedang di Bekasi, aq sedang menjalani pengobatan rawat jalan. Jadinya perjalanan tak sampai 4 jam.

Tak apa, yang penting Rafi senang. Ternyata dia lagi sdih, dia brantem dg Rivan lagi. Entah apa skrg masalahnya. Aq yang bukan siapa2 dia, aq yang dijadikan sandaran dia.

Mulai saat itu, Rafi kembali lemas lagi. Muka dia slalu pucat, kadang keluar darah dari hidungnya. Aq menjadi bingung. Rafi sakit apa?? Sementara yang aq tau dia sehat dan baik2 saja.

Pulang Kuliah dia terlihat pucat, lemas, tak bertenaga. Dan dia selalu tidur setelah pulang kuliah. Ada apa ini??

Disiang itu.
Aq menemani Rafi tidur siang setelah dia pulang kuliah. Kebetulan,, aq lumayan ngantuk. Jadinya, aq ikut tidur dg Rafi.
Aq usap2 kepalanya.
Q lihat wajahnya, kenangan akan aq dg Radit seakan kembali diotak q.
Wajahnya yang benar2 mirip dan bisa diblang sama.
Y Allah. Berikanlah aq keikhlasan melepas kepergian Radit.

Setelah Rafi tertidur pulas. Aq membenarkan posisi tidurnya,, dan ketika aq menata bantal. Ada secarik amplop dibwah bantal. Karena penasaran q,, aq membuka amplop itu, dan aq baca.

Dari situ aq tau, apa yang menyebabkan Rafi menjadi seperti sekarang. Y Allah,, aq tak kuat membacanya saat itu. Dia menderita kanker darah stadium 4. Ni udah benar2 gawat dan parah. Tetapi kenapa slama ini Rafi diam kdp semuanya?
Apakah 2 orang yang dulunya ada akan hilang kedua kalinya tanpa ada yang tersisa satu pun?

Saat itu, aq hanya bisa menangis sambil q usap kepala dia dan q pandangi wajah tampanya. Akankah kau pergi Raf?? Jangan Raf, aq tak mau. Aq tak mau kau menyusul abang mu.


Story by :Egan
Author by : Joel