Senin, 19 Januari 2015

== Rp.20.000,- ==

Kisah ini saya ambil dari akun fb sahabat saya yang sudah tidak ada,semoga kau damai disana sahabatku " Abdul Mukti "

Seorang pria pulang kantor terlambat, dalam keadaan lelah dan penat,
kemudian ia  menemukan anak lelakinya yang berumur 5 tahun menyambutnya di depan pintu.

Sang anak : “Ayah, boleh aku tanyakan satu hal?”
Ayah : “Tentu, ada apa?”
Sang Anak : “Ayah, berapa rupiah ayah peroleh tiap jamnya?”
Ayah : “Itu bukan urusanmu. Mengapa kau tanyakan soal itu?” kata Ayahnya dengan marah.
Sang Anak : “Saya cuma mau tahu. Tolong beritahu saya, berapa rupiah ayah peroleh dalam satu jam?” si kecil
   memohon.
Ayah : “Baiklah, kalau kau tetap ingin mengetahuinya. Ayah mendapatkan Rp 20 ribu tiap jamnya.”

Sang Anak : “Oh,” sahut si kecil, dengan kepala menunduk. Tak lama kemudian ia mendongakkan kepala,
   dan berkata pada ayahnya,“Yah, boleh aku pinjam uang Rp 10 ribu?”

 Si ayah tambah marah,
Ayah : “Kalau kamu tanya-tanya soal itu hanya supaya dapat meminjam uang dari ayah agar dapat jajan
  sembarangan atau membeli mainan, pergi sana ke kamarmu, dan tidur. Sungguh keterlaluan.
  Ayah bekerja begitu keras berjam-jam setiap hari, ayah tak punya waktu untuk perengek begitu.”

Si Anakl pergi ke kamarnya dengan sedih dan menutup pintu. Si Ayah duduk dan merasa makin jengkel pada pertanyaan anak lelakinya.

Betapa kurang ajarnya ia menanyakan hal itu hanya untuk mendapatkan uang? Sekitar sejam kemudian, ketika si Ayahi itu mulai tenang, ia berpikir barangkali ia terlalu keras pada si anak. Barangkali ada keperluan yang penting hingga anaknya memerlukan uang Rp 10 ribu darinya, toh ia tak sering-sering meminta uang. Lelaki itu pun beranjak ke pintu kamar si kecil dan membukanya.

Ayah : “Kau tertidur, Nak?” ia bertanya.
Sang Anak : “Tidak, Yah, aku terjaga,” jawab si anak.
Ayah : “Setelah ayah pikir-pikir, barangkali tadi ayah terlalu keras padamu,” kata si ayah. “Hari ini ayah begitu
  repot dan sibuk, dan ayah melampiaskannya padamu. Ini uang Rp 10 ribu yang kau perlukan.”

Si bocah laki-laki itu duduk dengan sumringah, tersenyum, dan berseru,
Sang Anak : “Oh, ayah, terima kasih.”

Lalu, sambil menguak bantal tempatnya biasa tidur, si kecil mengambil beberapa lembar uang yang tampak kumal dan lecek. Melihat anaknya ternyata telah memiliki uang, si ayah kembali naik pitam. Si kecil tampak menghitung-hitung uangnya.

Ayah : “Kalau kamu sudah punya uang sendiri, kenapa minta lagi?” gerutu ayahnya.
Sang Anak : “Karena uangku belum cukup, tapi sekarang sudah.” jawab si kecil.“Ayah, sekarang aku punya
  Rp 20 ribu. Boleh aku membeli waktu ayah barang satu jam? Pulanglah satu jam lebih awal besok, aku
  ingin makan malam bersamamu.”




Terkadang kita terlalu asyik dengan dunia kita sendiri tanpa mempedulikan orang2 di sekitar kita yg merindukan kita, membutuhkan kasih sayang kita, membutuhkan perhatian kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar